
Paspor
SuaraNiluh.com – Bali akan punah dijajah bukan oleh nyame dauh tukad yang selama ini diributkan. Bali akan punah dijajah oleh WNA illegal bekerja/bikin usaha tanpa izin resmi yang jumlahnya sudah jauh diatas jumlah kepolisian dan TNI yang bertugas di Bali.
Jika tidak memperjuangkan hak kamu hari ini maka semua sendi-sendi perekonomian Bali akan diambil alih para WNA illegal itu. Mereka punya kemampuan bahasa, keahlian, dan ikatan erat dengan sekaumnya yang tentu memilih bertukar manfaat ekonomi dengan yang sebangsanya.
BACA
- Banyak Turis Nakal, Ini Masukan Niluh Djelantik ke Pemerintah
- Niluh Djelantik: Demi Bali Kutinggalkan Semua Kemewahan
Nasionalisme mereka sangat erat apalagi sekarang negara mereka masih dilanda perang. Mereka lambat laun akan memenuhi tanah kelahiran kita, membeli tanah-tanah kita dan kemudian menjualnya dengan harga berpuluh kali lipat.
Apa yang tersisa untuk rakyat Bali ? Apa yang akan kita wariskan pada anak cucu saat kita pergi nanti ? Bagaimana rakyat Bali menjaga budaya adat dan tradisi jika uang tak ada lagi di genggaman?.
Tak ada guna berselisih dengan sesama anak bangsa. Mulai fokus menertibkan WNA illegal dan oknum londo ireng yang “melindungi” mereka. Mulai meningkatkan keahlian dan bersaing secara sehat berkelanjutan.
BACA
- Nliuh Djelantik Unggah Video Kondisi Terbaru David di RS
- Banyak Turis Berkendaraan Pakai Plat Rusia, Niluh Djelantik: Dimana Harga Diri Bangsa
Karna mungkin saat ini kalian tidak merasakan, tapi silakan cek pagi ini, berapa harga sewa rumah kecil 2 kamar tidur di daerah Badung misal di Berawa. Sewa mencapai Rp. 60,000,000/bulan. Itu hanya satu contoh.
Aku akan tetap bersuara sekalipun langit runtuh dan bergantian mereka ingin membungkam.
Kita tak bisa melakukannya sendirian, untuk itulah kubina hubungan baik dengan semua institusi, membantu mensupport mereka menjaga kalian dengan segenap kekuatan yang kumiliki.
Sekeras apapun resiko itu kutempuh. Semoga Tuhan tetap lembut pada tanah kelahiran kita. (SN)
1 thought on “Deportasi WNA Ilegal ‘Perampok’ Rakyat Bali”