
Niluh Djelantik lapor
SuaraNiluh.com – Niluh Djelantik satu-satunya bakal calon (balon) DPD RI Dapil Bali, sisanya di isi oleh lelaki. Niluh Djelantik ‘Dikeroyok’ 21 orang lelaki bakal calon DPD RI Dapil Bali mendatang.
Bakal calon (Balon) anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dapil Provinsi Bali pada Pemilu Tahun 2024 mendatang telah ditutup. Hingga Kamis (29/12/2022), berdasarkan rekap KPU Provinsi Bali, ada sebanyak 26 Balon DPD RI Dapil Bali yang telah menyampaikan permohonan akses Silon.
BACA
- Niluh Djelantik Datangi KPU Siap Maju di DPD RI Dapil Bali
- Niluh Djelantik Buka Hotline Promosi dan Pengaduan Rakyat
Namun bakal calon (Balon) Anggota DPD RI Pemilu 2024 atas nama I Putu Eka Mahardhika berkasnya tidak diterima KPU Bali lantaran dinilai tidak lengkap, baik dalam SILON maupun hardcopy.

Sementara itu, 3 bakal calon Anggota DPD RI Pemilu 2024 atas nama I Putu Putra Jaya Wardana, I Ketut Sukada, dan I Putu Agus Putra Sumardana tidak menyerahkan dukungan minimal pemilih ke KPU Bali.
Pasalnya, tokoh masyarakat yang menyerahkan dukungan minimal pemilih balon Anggota DPD RI Pemilu 2024 berasal dari berbagai kalangan.
Seperti mantan bupati/wali kota, pengacara, seniman, pengusaha, hingga petani.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Bali, sebanyak 26 bakal calon Anggota DPD RI Pemilu 2024 memohon aktivasi akun SILON (Sistem Informasi Pencalonan) guna mengunggah dukungan minimal pemilih.
Kendati 26 balon memohon aktivasi akun SILON, hanya 22 bakal calon Anggota DPD RI Pemilu 2024 yang menyerahkan dukungan minimal pemilih hingga waktu penyerahan ditutup oleh KPU Bali.
Lebih lanjut, Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan menuturkan, nantinya KPU akan melakukan verifikasi administrasi dan faktual terhadap dukungan pemilih yang diserahkan oleh bakal calon Anggota DPD RI Pemilu 2024.
Sementara itu, salah satu incumbent DPD Bali Made Mangku Pastika tidak lagi ikut bertarung di Pemilu 2024. Mantan Gubernur Bali dua periode itu kabarnya tak lagi ikut kontestasi DPD karena faktor kesehatan.
BACA
Dari belasan Balon DPD itu, ada dua yang merupakan petahana, yakni A.A. Gde Agung dan Arya Wedakarna. Sedangkan 10 lainnya merupakan Balon DPD yang sebelumnya belum pernah duduk di DPD RI. Mereka adalah Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik (Niluh Djelantik), I Komang Merta Jiwa, I Made Kerta Suwirya, I Ketut Hari Suyasa, I Ketut Wisna, I Wayan Gredeg, Putu Wahyu Widiartana, I Wayan Sukayasa, I Ketut Putra Ismaya Jaya, dan Ainun Ni’am.
Banyaknya balon DPD RI Dapil Bali pada Pemilu 2024 mendatang, menurut pengamat politik, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, SH.,MH., akan ada banyak pemilih mendasarkan pilihannya pada pertimbangan emosional/sentimental, disamping juga rasional. Secara psikologis sosiologis, fenomena ini bukan hal yang aneh. Pemilih yang yakin kepada seorang figur, tidak mudah untuk diubah walaupun diberi informasi berbagai program yang bagus.
Apalagi jika program antara calon relatif mirip dan normatif. Fakta menunjukkan bahwa faktor kedekatan emosional/kepercayaan terhadap kualitas/integritas figur calon kadang jadi dasar pilihan pemilih. Dengan demikian fenomena sosiologis ini musti dipandang sebagai fakta nyata di lapangan yang layak dipertimbangkan.
“Bicara tentang calon-calon DPD, secara konsep dalam konstitusi, DPD adalah representasi dari tiap provinsi di Indonesia, yang bertugas antara lain mengartikulasi kepentingan daerah.
Komposisi DPD mestinya merepresentasikan komposisi masyarakat provinsi tersebut. Ilustrasi sederhana, misal suatu provinsi terdiri dari 1/4 masyarakat kelompok A dan 3/4 kelompok B. Maka komposisi ideal dari DPD daerah itu, logikanya, adalah 1 orang merepresentasikan kelompok A, dan 3 orang merepresentasikan kelompok B. Dan seterusnya,” ujar Radendra, Rabu (28/12).
Namun karena 4 besar suara terbanyak yang terpilih, dikatakan maka komposisi tersebut dapat menjadi tidak seperti itu. Tergantung pada banyaknya calon yang “berebut” suara di provinsi tersebut. “Melihat banyaknya calon dari representasi masyarakat Bali yang maju mencalonkan diri, maka logikanya, suara akan terbagi menjadi banyak segmen. Dan ini dapat berakibat pada tidak proporsionalnya rasio antara komposisi DPD terpilih dengan komposisi masyarakat di Provinsi Bali,” tandas akademisi STIMI Handayani Denpasar ini.
Adapun 22 bakal calon Anggota DPD RI Pemilu 2024 yang menyerahkan dukungan minimal pemilih yaitu:
- Anak Agung Gde Agung (Mantan Bupati Badung, Incumbent DPD RI Pemilu 2019, menyerahkan 2.525 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Niluh Djelantik (Pengusaha di bidang fashion, mantan politisi Partai Nasdem, menyerahkan 2.888 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- I Komang Merta Jiwa (Pemilik gerai ponsel Bali Barong, Sekjen Aliansi Bali Shanti, menyerahkan 2.268 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- I Made Kerta Suwirya (Seniman, menyerahkan 2.177 dukungan pemilih dari 6 kabupaten/kota di Bali).
- I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (Incumbent DPD RI Pemilu 2019, menyerahkan 6.699 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- I Ketut Wisna (Bendesa Desa Adat Kesiman, Ketua Dewan Pelatih Tarung Derajat Bali, menyerahkan 3.510 dari 8 kabupaten/kota di Bali).
- I Wayan Geredeg (Mantan Bupati Karangasem, menyerahkan 2.270 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Putu Wahyu Widiartana (Staf Ahli DPR RI Alit Kelakan dan Arif Wibowo, menyerahkan 2.110 dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- I Ketut Hari Suyasa (Pengusaha dan Ketua GUPBI Bali, menyerahkan 3.250 dukungan pemilih dari 8 kabupaten/kota di Bali).
- I Wayan Sukayasa (Pengacara, menyerahkan 2.798 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- I Ketut Putra Ismaya Jaya (Pendiri Yayasan Kesatria Keris Bali, menyerahkan 3.114 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Ainun Ni’am (Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Huffadz Tabanan, menyerahkan 2.783 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Made Widi Darma (Menyerahkan 6.676 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Mantan Wali Kota Denpasar, menyerahkan 2.947 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Agung Bagus Arsadhana Linggih (Pengusaha, putra Sumarjaya Linggih, menyerahkan 3.836 dukungan pemilih dari 7 kabupaten/kota di Bali).
- I Gusti Agung Ngurah Sudarsana (Mantan Kaban Kesbangpol Provinsi Bali, mantan Kepala Dinas Provinsi Bali, menyerahkan 2.654 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Gede Suardana (Mantan Ketua KPU Buleleng, mantan jurnalis, pengajar di Undiknas, menyerahkan 2.411 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
18. Haji Bambang Santoso (Incumbent DPD RI Pemilu 2019, menyerahkan 2.591 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali). - Wartha D. Sandy (Wakil Ketua PW NU Bali, menyerahkan 2.140 dukungan pemilih dari 5 kabupaten/kota di Bali).
- I Wayan Sedang (Petani, kontraktor, menyerahkan 2.308 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali).
- Wayan Kantha Adnyana (Ketua Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, menyerahkan 2.024 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota).
- Anak Agung Ngurah Agung (Tokoh Puri Gerenceng, menyerahkan 2.026 dukungan pemilih dari 9 kabupaten/kota di Bali). (SN)
1 thought on “Niluh Djelantik ‘Dikeroyok’ 21 Lelaki Bali”